PARIS, vozpublica.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron melayangkan surat keras kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, menolak tuduhan bahwa rencana pengakuan Palestina oleh Paris memicu maraknya praktik anti-semitisme di Prancis.
Macron menegaskan, Prancis tidak akan tunduk pada tekanan Israel dan tetap berkomitmen mengakui negara Palestina bulan depan.
Surat yang diterbitkan media Prancis pada Selasa (26/8/2025) itu berisi kecaman tajam terhadap sikap Netanyahu yang dianggap manipulatif. Macron menegaskan, isu anti-semitisme tidak boleh dijadikan senjata politik demi membungkam kritik atas agresi Israel di Gaza.
“Tuduhan bahwa Prancis tidak bertindak menghadapi bencana yang sedang kita hadapi dengan segala daya tidak bisa diterima. Perjuangan melawan anti-Semitisme tidak boleh dijadikan senjata,” tulis Macron, dikutip Kamis (28/8/2025).
Lebih jauh, Macron meminta Netanyahu segera menghentikan perang Gaza yang menurutnya “ilegal, berdarah, dan mempermalukan Israel di mata dunia”. Ia menilai serangan brutal Israel justru menjerumuskan rakyatnya sendiri ke dalam kebuntuan diplomatik dan moral.