Sosok Steve Witkoff Utusan Trump yang Bilang Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Pernah Bentak Tim Netanyahu

Anton Suhartono
Steve Witkoff, utusan khusus Donald Trump untuk Timur Tengah (Foto: AP)

JAKARTA, vozpublica.id - Sosok Steve Witkoff, utusan khusus Donald Trump untuk Timur Tengah, menarik untuk diketahui. Witkoff, dalam wawancara dengan NBC pada Minggu (19/1/2025), mengatakan pemerintahan Trump akan merelokasi sebagian penduduk Jalur Gaza ke Indonesia.

Tindakan itu diambil selama Gaza menjalani rekonstruksi setelah perang 15 bulan yang memuluhlantakkan wilayah tersebut.

Witkoff merupakan politikus yang relatif tak begitu dikenal, bisa dibilang sebagai pendatang baru. Namun namanya sontak mengemuka setelah keterlibatannya dalam negosiasi gencatan senjata Israel dan Hamas.

Pengusaha serta pengembang real estate di New York itu berperan penting dalam menyampaikan pesan Trump kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Entah "mantra" atau ancaman apa yang disampaikan Witkoff kepada Netanyahu, namun yang jelas manjur. Netanyahu seperti tak punya alasan lagi untuk menghindari gencatan senjata seperti dilakukan pada waktu sebelumnuya.

Witkoff diketahui telah lama dekat dengan Trump, yakni 40 tahun atau sejak 1980-an. Keduanya juga gemar bermain golf. Bahkan saat percobaan pembunuhan Trump di West Palm Beach, Florida, Witkoff sedang ada di tempat itu.

Al Jazeera melaporkan, Witkoff dipilih Trump sebagai utusan khusus untuk Timur Tengah karena punya ketertarikan dengan kawasan tersebut.

Selain itu penganut Yahudi itu memiliki gaya serupa dengan Trump, yaitu bicara blak-blakan. 

Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, saat perundingan gencatan senjata berlangsung pada Sabtu (11/1/2025), Witkoff menghubungi kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, meminta waktu untuk bicara guna menuntaskan kesepakatan tersebut. 

Namun para ajudan Netanyahu menolak permintaan itu dengan alasan bos mereka tidak bisa diganggu terkait Shabbat, hari istirahat bagi orang Yahudi. 

Witkoff membalas sambil menggunakan bahasa Inggris yang kasar dengan mengatakan dia tidak peduli hari apa saat itu. Netanyahu pun menurutinya.

"Saya kira mereka mendengarnya dengan jelas, lebih baik (kesepakatan gencatan senjata) selesai sebelum pelantikan," katanya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
19 jam lalu

Tegas! Hamas Tak akan Letakkan Senjata sampai Tentara Nasional Palestina Terbentuk

Internasional
11 jam lalu

Trump Ejek Rusia Negara Macan Kertas, Putin: Lalu NATO itu Apa?

Internasional
24 jam lalu

Intelijen AS Ungkap Israel Gunakan Kapal Selam Serang Armada Global Sumud Flotilla

Internasional
24 jam lalu

Demonstrasi Langka Warga Israel Hadapi Tentara Zionis: Hentikan Holocaust di Gaza!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal