Intelijen AS Ungkap Israel Gunakan Kapal Selam Serang Armada Global Sumud Flotilla

TEL AVIV, vozpublica.id - Operasi militer Israel terhadap misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) ternyata tak hanya dilakukan di permukaan laut. Dua pejabat intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, serangan terhadap sejumlah kapal GSF dilakukan menggunakan kapal selam dan drone tempur, atas perintah langsung Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Menurut laporan CBS News, pasukan Israel meluncurkan drone dari kapal selam yang beroperasi secara rahasia di Laut Mediterania. Drone itu kemudian menjatuhkan bahan peledak ke dua kapal GSF pada 8 dan 9 September 2025 saat kapal sedang lego jangkar di luar pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia.
Serangan itu menyebabkan kebakaran besar di dua kapal kemanusiaan tersebut. Sumber-sumber intelijen AS menyebut, operasi dilakukan tepat setelah tokoh-tokoh penting dan pejabat pendukung GSF meninggalkan lokasi pelabuhan, seolah-olah telah direncanakan dengan intelijen tingkat tinggi.
Aktivis GSF sebelumnya menduga serangan itu dilakukan oleh Israel, namun baru kini terkonfirmasi lewat laporan intelijen AS.
“Kami yakin ini bukan kecelakaan, tapi sabotase yang dirancang,” kata salah satu anggota flotilla yang selamat dari serangan.
Setelah insiden itu, Angkatan Laut Israel kembali melakukan aksi besar dengan mencegat 13 kapal GSF pada Rabu lalu. Ratusan aktivis internasional, termasuk Greta Thunberg, ditangkap dan dibawa ke pelabuhan Ashdod. Dalam operasi tiga hari berikutnya, lebih dari 40 kapal flotilla ditangkap dengan total 450 lebih aktivis dari 50 negara.