MOSKOW, vozpublica.id - Rusia menuding tiga negara Eropa (Inggris, Jerman, dan Prancis/E3) bersikap munafik soal rencana menjatuhkan kembali sanksi terhadap Iran terkait program nuklir. Moskow menilai langkah Eropa itu bukan sekadar soal nuklir, melainkan karena tunduk pada tekanan Amerika Serikat (AS).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia menegaskan, tuduhan Eropa bahwa Iran melanggar kesepakatan nuklir 2015 atau Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), tidak berdasar. Menurut Moskow, pihak Barat justru yang lebih dulu melanggar perjanjian dengan mematuhi sanksi sepihak yang dijatuhkan AS usai keluar dari JCPOA pada 2018.
“Seperti biasa, mereka tidak mengakui kesalahan mereka sendiri dan justru menyalahkan Iran atas runtuhnya kesepakatan nuklir,” bunyi pernyataan Kemlu Rusia, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (30/8/2025).
Iran Dinilai Konsisten Jalankan Kesepakatan
Rusia juga menekankan bahwa Iran selama bertahun-tahun tetap berkomitmen terhadap perjanjian, bahkan hingga beberapa saat setelah AS menarik diri. Hal itu pun sempat diakui Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Karena itu, Rusia menilai alasan Eropa untuk mengaktifkan kembali mekanisme snapback atau sanksi otomatis tidak relevan dan hanya akan memperburuk ketegangan internasional.