WASHINGTON, vozpublica.id - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memecat kepala Badan Intelijen Pertahanan (DIA) Jeffrey Kruse. Perwira senior Angkatan Udara AS itu dipecat karena mengeluarkan laporan bahwa fasilitas nuklir Iran tidak hancur sepenuhnya akibat serangan militer AS pada 22 Juni lalu, bertentangan dengan pernyataan Trump.
Seorang sumber pejabat senior Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengatakan, Kruse tidak akan lagi menjabat sebagai direktur badan intelijen. Meski demikian belum jelas apakah dia akan ditawari posisi lain di Angkatan Udara atau pensiun.
Kruse menjadi pejabat senior Pentagon terbaru serta pejabat intelijen militer tinggi kedua yang dicopot sejak Trump menjabat sebagai presiden pada Januari lalu. Sebelumnya Timothy Haugh, kepala Badan Keamanan Nasional (NSA), dicopot setelah seorang politisi sayap kanan orang dekat Trump, yang juga penganut teori konspirasi, mengeluhkan kepemimpinannya.
Sumber tersebut mengatakan kepada The New York Times, Jumat (22/8/2205), Menteri Pertahanan (Menhan) Pete Hegseth juga memecat Kepala Cadangan Angkatan Laut Nancy Lacore serta perwira Navy SEAL yang mengawasi Komando Perang Khusus Angkatan Laut, Jamie Sands. Pentagon tidak memberikan penjelasan mengenai alasan pencopotan tersebut.
Wakil Kruse, Christine Bordine, akan menjabat sebagai pelaksana tugas sampai penggantinya disetujui oleh Senat.
Senator Partai Demokrat dari Virginia yang juga anggota komite intelijen di Senat, Mark Warner, mengatakan pemecatan Kruse sangat meresahkan. Menurut Warner, Kruse memiliki karier panjang nonpartisan dan dapat diandalkan.
“Pemecatan pejabat keamanan nasional senior lainnya menggarisbawahi kebiasaan berbahaya pemerintahan Trump yang memperlakukan intelijen sebagai ujian loyalitas, ketimbang jaminan (keamanan) bagi negara kita,” kata Warner.