TEL AVIV, vozpublica.id – Vlogger terkemuka Israel, Nuseir Yassin, yang di dunia maya dikenal dengan nama samaran Nas Daily, menulis unggahan panjang di platform media sosial X (sebelumnya Twitter). Postingan tersebut berisi curahan hatinya mengenai konflik Palestina dan Israel yang meningkat baru-baru ini.
Yassin adalah vlogger keturunan Arab Palestina yang lahir di Israel. Karena itu, dia kerap menggambarkan dirinya sebagai seorang “Palestina-Israel” yang berarti Palestina dulu, Israel nomor dua. Namun, kini dia memutuskan untuk membalik itu menjadi “Israel-Palestina”. Dengan kata lain, dia bakal lebih menonjolkan identitas Israel pada dirinya, daripada Palestina.
“Untuk waktu yang lama, saya berjuang dengan identitas saya,” tulis Yassin membuka curhatannya lewat akun resminya, @nasdaily, Senin (9/10/2023).
“Sampai saat ini banyak teman saya yang menolak menyebut kata ‘Israel’ dan menyebut diri mereka ‘Palestina’ saja. Namun sejak saya berusia 12 tahun, hal itu tidak masuk akal bagi saya. Jadi saya memutuskan untuk menggabungkan keduanya dan menjadi ‘orang Palestina-Israel’,” katanya.
Laman CTech melansir, Yassin pernah berjanji untuk membuat 1.000 video berdurasi satu menit untuk para penggemar di Facebook, TikTok, dan Instagram di bawah halaman Nas Daily. Pada masa-masa awal karyanya, dia berfokus pada kisah-kisah unik dan pribadi yang berkaitan dengan teknologi, budaya, dan perjalanan ke berbagai tempat.
Personal Thoughts:
— Nuseir Yassin (@nasdaily) October 8, 2023
(not for everyone, feel free to skip)
For the longest time, I struggled with my identity.
A Palestinian kid born inside Israel. Like…wtf.
Many of my friends refuse to this day to say the word “Israel” and call themselves “Palestinian” only.
But since I…
Ketika ketenarannya meningkat, dia akan tampil bersama orang-orang terkemuka seperti Bill Gates. Pada 2022, dia muncul di konferensi Calcalist's Mind The Tech.
Lahir di Israel, identitasnya sering kali menuai tekanan dan pengawasan demi menenangkan “kedua belah pihak” yang berkonflik di Israel, yaitu orang-orang Yahudi dan Arab. Dia un memilih untuk menghindari membahas latar belakangnya, dan hanya menggambarkan dirinya sebagai “orang Palestina-Israel”.