HANOI, vozpublica.id - Pengadilan Vietnam, Selasa (3/12/2024), menguatkan vonis hukuman mati terhadap taipan properti Truong My Lan (68). Dia terlibat skandal penggelapan dana ratusan triliun dong atau belasan miliar dolar AS.
Lan divonis hukuman mati pada April 2024 karena menggelapkan dana 304 triliun dong atau 12,5 miliar dolar AS (sekitar Rp190 triliun) dari Saigon Commercial Bank (SCB), bank yang dikendalikannya.
Dia mengajukan banding atas putusan tersebut. Namun hakim, dalam sidang di Pengadilan Tinggi Rakyat, Kota Ho Chi Minh, hari ini, menguatkan vonis pengadilan sebelumnya. Alasannya, nilai kerugian dari kasus Lan sangat besar serta menimbulkan konsekuensinya yang sangat serius pula.
"Tidak ada dasar untuk mengurangi hukuman," kata hakim.
Namun Lan masih bisa terhindar dari regu tembak. Berdasarkan UU yang berlaku di Vietnam, jika terpidana mengembalikan 75 persen dari aset yang digelapkan, dia bisa lolos dari hukuman mati.
Jaksa penuntut juga telah memberi tahu Lan bahwa dia harus mengembalikan sekitar 11 miliar dolar AS untuk menghindari hukuman mati.