TEHERAN, vozpublica.id – Iran menunjukkan kemandirian luar biasa dalam sektor pertahanannya setelah serangan besar-besaran dari Israel bulan lalu. Hanya dalam hitungan minggu, seluruh sistem pertahanan udara Iran yang hancur berhasil diganti dan dipulihkan sepenuhnya tanpa bantuan negara lain.
Pernyataan ini disampaikan Deputi Kepala Operasi Angkatan Bersenjata Iran, Mahmoud Mousavi, yang menegaskan bahwa semua sistem pertahanan udara telah kembali berfungsi dan siap mengamankan wilayah udara Iran.
“Beberapa sistem pertahanan udara kami rusak, ini bukan sesuatu yang bisa kami sembunyikan. Namun rekan-rekan kami telah menggunakan sumber daya dalam negeri dan menggantinya dengan sistem yang telah disiapkan sebelumnya,” ujar Mousavi, dikutip dari kantor berita Defah Press, Senin (21/7/2025).
Hasil Teknologi Dalam Negeri
Berbeda dengan banyak negara yang masih bergantung pada suplai militer asing, Iran menegaskan bahwa semua sistem pengganti merupakan hasil rekayasa dan produksi dalam negeri. Mousavi menyebut penggantian unit-unit tersebut dilakukan secara cepat berkat persiapan logistik yang matang, termasuk penyimpanan sistem cadangan di lokasi strategis.
Langkah ini menjadi bukti konkret bahwa Iran kini tidak lagi menggantungkan pertahanannya pada negara lain, baik dalam hal teknologi maupun pengadaan senjata.
Dihantam tapi Cepat Pulih
Perang udara selama 12 hari di bulan Juni lalu menyebabkan kerusakan signifikan pada sistem pertahanan udara Iran. Saat itu, angkatan udara Israel berhasil mendominasi udara dan memberikan serangan telak ke sejumlah instalasi strategis.
Meski begitu, Iran tetap mampu membalas dengan serangan rudal jarak jauh dan drone ke wilayah Israel, menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kekuatan tempur yang tangguh bahkan di bawah tekanan.