SANAA, vozpublica.id - Angkatan Bersenjata Houthi mengklaim keberhasilan serangan ke wilayah Israel hingga menghantam Bandara Ramon, Minggu (7/9/2025). Kelompok tersebut melancarkan serangan drone skala besar untuk pertama kali, mengincar target-target di Israel selatan dan utara.
Houthi juga memperingatkan masakapi penerbangan yang mengoperasikan pesawat di wilayah udara Israel bahwa rute mereka tidak aman seraya menegaskan bandara-bandara Israel yang didirikan di tanah Palestina akan terus menjadi sasaran serangan.
Menurut Houthi, serangan drone kamikaze menghantam bandara dan menyebabkan penghentian operasional bandara dan lalu lintas penerbangan.
"Operasi militer skala besar yang melibatkan delapan drone telah dilakukan di Gurun Negev, Umm Al Rashrash (Eilat), Ashkelon, Ashdod, dan Jaffa (Tel Aviv) yang diduduki," bunyi pernyataan Houthi yang disiarkan stasiun televisi Al Masirah, dikutip Senin (8/9/2025).
Satu drone kamikaze menyerang Bandara Internasional Ramon di Israel selatan. Tiga drone lainnya menyerang dua fasilitas militer penting di Gurun Negev, sementara drone lain menyerang fasilitas vital di Ashkelon.
Houthi lalu memperingatkan kepada semua maskapai penerbangan untuk tidak menggunakan bandara-bandara Israel karena akan terus menjadi sasaran serangan.
Kelompok yang didukung Iran itu sebelumnya bertekad akan membalas serangan Israel ke Ibu Kota Sanaa yang menewaskan perdana menteri serta beberapa pejabat Houthi 2 pekan lalu.