GAZA, vozpublica.id - Hamas menanggapi tuduhan internasional terkait kondisi para sandera Israel yang terlihat kurus kering dan kekurangan gizi dengan menyalahkan langsung pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut kelompok perlawanan Palestina itu, penderitaan para sandera terjadi karena Israel terus memblokade Jalur Gaza dan menolak membuka koridor kemanusiaan.
Juru Bicara Sayap Militer Hamas, Brigade Izzuddin Al Qassam, Abu Ubaida, mengatakan pihaknya bersedia memberikan akses kepada Komite Palang Merah Internasional (ICRC) untuk mengirim makanan dan obat-obatan kepada para sandera Israel. Namun hal itu hanya akan dilakukan jika Israel bersedia membuka jalur kemanusiaan secara penuh bagi seluruh warga Gaza.
“Kami tidak bermaksud membuat sandera kelaparan. Mereka makan makanan yang sama dengan para pejuang kami dan warga Gaza,” kata Abu Ubaida, dalam pernyataan resminya di Telegram, dikutip Senin (4/8/2025).
Dia menegaskan bahwa para sandera tidak akan diberi perlakuan khusus selama rakyat Palestina menderita akibat kelaparan dan blokade Israel yang berkepanjangan.
“Mereka tidak akan diberikan hak istimewa selama rakyat kami menderita kelaparan dan diblokade,” ujarnya.
Pernyataan ini keluar hanya beberapa jam setelah Netanyahu melakukan komunikasi langsung dengan Direktur ICRC kawasan, meminta bantuan makanan dan perawatan medis bagi sandera Israel. Namun Hamas langsung membalas dengan menyindir kebijakan Israel sendiri sebagai penyebab utama kondisi mengenaskan yang dialami para tawanan.