AS Dituding Turut Berperan Perpanjang Agresi
Lebih jauh, Al Habbash menuduh AS ikut memperpanjang penderitaan rakyat Gaza melalui dukungan militernya yang tak terbatas. Washington dinilai memberi Netanyahu ruang manuver luas untuk melanjutkan agresi, bukan hanya di Gaza, tetapi juga di Lebanon, Suriah, Irak hingga Iran.
“Dengan dukungan tak terbatas dari AS, Netanyahu dan pemerintahannya hanya percaya pada ekspansi, perang, dan kekerasan,” ujarnya.
Operasi Militer Baru
Situasi ini semakin tegang setelah Menteri Pertahanan Israel Israel Katz menyetujui rencana operasi besar-besaran untuk merebut Kota Gaza.
Operasi bernama “Kereta Perang Gideon B” itu akan memanggil 60.000 tentara cadangan dan pada puncaknya melibatkan hingga 130.000 pasukan. Operasi diperkirakan berlangsung hingga 2026.
Palestina menyerukan intervensi internasional untuk menghentikan ambisi Netanyahu dan memaksa Israel masuk ke jalur diplomasi. Tanpa tekanan dari luar, Netanyahu diyakini akan terus memanfaatkan duet perang dan dukungan AS sebagai modal untuk bertahan di kursi kekuasaan.