MOSKOW, vozpublica.id - Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan tunduk dengan tekanan Amerika Serikat (AS) untuk berdamai dengan Ukraina, meskipun dihukum dengan tarif 100 persen. Rusia tetap akan melanjutkan perang sampai negara-negara Barat, termasuk AS, memenuhi syarat yang diajukan Moskow.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump memberi waktu kepada Rusia 50 hari untuk menyepakati perdamaian dengan Ukraina atau akan dijatuhi tarif 100 persen.
Tiga orang sumber pejabat Kremlin, saat dimintai konfirmasi oleh Reuters mengenai ancaman itu menegaskan, Putin sama sekali tidak terpengaruh. Bahkan, Rusia bisa semakin bersemangat memperluas wilayah yang dikuasai di medan perang Ukraina. Saat ini pasukan Rusia terus bergerak maju.
Para sumber pejabat mengatakan, Putin yakin perekonomian dan militer Rusia cukup kuat untuk meladeni ancaman dan tindakan apa pun dari negeri Barat.
Mereka juga yakin Rusia masih bisa menahan kesulitan ekonomi lebih lanjut, termasuk jika ancaman tarif AS yang menargetkan pembeli minyak Rusia diberlakukan.
"Putin merasa tidak ada yang serius membahas detail perdamaian di Ukraina dengannya, termasuk Amerika, jadi dia akan terus melanjutkannya sampai mendapatkan apa yang diinginkan," kata salah satu sumber.
Meski Trump telah melakukan beberapa kali percakapan telepon serta kunjungan utusan khusus AS Steve Witkoff ke Moskow, Putin merasa belum ada diskusi rinci mengenai rencana perdamaian mendasar.