LAHORE, vozpublica.id - Kawanan perampok bersenjata menyerang patroli polisi di Pakistan, Kamis (22/8/2024). Akibat serangan brutal itu, 12 polisi tewas dan beberapa lainnya luka.
Seorang juru bicara kepolisian Punjab mengatakan satu korban luka mengembuskan napas terakhir pada Jumat kemarin sehingga total yang meninggal menjadi 12 orang. Sementara itu delapan polisi lainnya luka dalam serangan itu.
Para pelaku menembaki polisi dengan senapan otomatis, bahkan menggunakan RPG atau granat berpeluncur granat di Distrik Rahim Yar Khan. Para perampok menyerang patroli dua kali di dekat perbatasan dua provinsi.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dan Kementerian Dalam Negeri mengecam keras serangan itu seraya memerintahkan pimpinan polisi untuk mengambil tindakan tegas, memburu, dan menangkap para pelaku.
Kepala Kepolisian Punjab Usman Anwar, seperti dikutip dari Associated Press, Sabtu (24/8/2024), mengatakan para petugasnya langsung mengejar hingga menewaskan seorang pemimpin kawanan perampok, Bashir Shar. Dia diyakini berada di balik serangan terhadap patroli polisi. Perburuan polisi juga melukai lima anggota kawanan lainnya.
Anwar menegaskan, operasi terhadap para bandit akan terus berlanjut sampai semua seluruh anggotanya di Punjab dibasmi.
Sementara itu kepolisian memberlakukan larangan melintas perbatasan dua provinsi bagi warga sipil. Polisi dan lembaga penegak hukum lain tidak memegang kendali penuh atas wilayah itu. Lokasi tersebut biasa digunakan oleh sejumlah besar geng kriminal untuk berlindung.