Apa itu Tarif Resiprokal yang Dikenakan Donald Trump, Balas Dendam?

Anton Suhartono
Donald Trump meneken Instruksi Presiden mengenai penerapan tarif resiprokal (Foto: AP)

WASHINGTON, vozpublica.id - Donald Trump pada Rabu (2/4/2025) meneken Instruksi Presiden mengenai penerapan tarif resiprokal atau timbal balik kepada banyak negara. Tarif resiprokal akan berlaku mulai 9 April waktu AS.

Trump mengumumkan tarif 10 persen untuk semua produk impor dan mengenakan lebih tinggi lagi terhadap puluhan negara mitra dagang utama, termasuk China, India, Uni Eropa, serta Indonesia.

Besaran tarif resiprokal tersebut berkisar antara 10 hingga 50 persen.  Kamboja merupakan negara paling terdampak dengan tarif sebesar 49 persen, sementara banyak negara lain yang dikenakan paling kecil yakni 10 persen. 

"Timbal balik. Itu berarti mereka melakukannya kepada kita dan kita melakukannya kepada mereka," kata Trump, saat mengumumkan rencana pemberlakuan tarif di Rose Garden, Gedung Putih. 

Apa Itu Tarif Resiprokal?

Menurut Trump, tarif resiprokal didasarkan pada praktik perdagangan yang tidak adil bagi AS. Angka impor barang dari AS tak sebanding dengan ekspor ke suatu negara.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Soccer
12 jam lalu

Ada Intervensi Donald Trump, UEFA Tunda Keputusan Sanksi Israel

Internasional
4 jam lalu

Sejarah Shut Down Pemerintah AS, Paling Banyak Ronald Reagan

Internasional
17 jam lalu

Pemerintah AS Shut Down, Tentara Bertugas Tanpa Bayaran

Internasional
17 jam lalu

Mengenal Shut Down Pemerintah AS dan Dampaknya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal