VANCOUVER, vozpublica.id - Insiden mobil menyeruduk kerumunan orang di Festival Lapu-Lapu yang digelar komunitas Filipina di Vancouver, Kanada, bukan aksi terorisme. Pelaku, pria berusia 30 tahun, adalah warga lokal dan beraksi seorang diri menggunakan mobil sport utility vehicle (SUV) hitam.
Peristiwa pada Sabtu (26/4/2025) lepas pukul 20.00 itu menewaskan sembilan orang, termasuk seorang anak-anak. Lokasi festival berada di dekat East 41st Avenue dan Fraser Street. Saat itu ribuan orang memadati lokasi.
"Saat ini, kami yakin bahwa insiden ini bukan tindakan terorisme," bunyi permyataan kepolisian Kanada,, dikutip dari AFP, Senin (28/4/2025).
Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan satu kendaraan SUV dalam kondisi kap mesin terbuka terhenti di jalan dipenuhi puing-puing. Di sekeliling mobil itu para petugas first responder merawat para korban yang bergelimpangan.
Saksi mata Dale Selipe mengatakan kepada Vancouver Sun, dia melihat anak-anak terluka di jalan setelah kejadian.
"Ada seorang perempuan dengan mata melotot, salah satu kakinya patah. Seseorang memegang tangannya sambil mencoba menghiburnya," kata Selipe.
Saksi mata mata lainnya mengatakan, dia melihat satu mobil hitam melaju cepat tidak menentu arah di lokasi festival sebelum menyeruduk kerumunan.
Petugas keamanan festival Jen Idaba-Castaneto mengatakan dia melihat mayat bergelimpangan di mana-mana.
Konsulat Filipina di Vancouver menyampaikan keprihatinan dan simpati mendalam kepada para korban insiden mengerikan tersebut.