Rasa Frustrasi Publik Meluas
Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Emily Thornberry mengungkapkan, ada rasa frustrasi besar dari rakyat Inggris karena pemerintah dianggap terlalu lamban dan tidak berbuat cukup dalam menghadapi krisis Gaza.
“Sudah terlalu lama kita diam. Sudah waktunya Inggris berdiri bersama kemanusiaan dan keadilan,” katanya, dalam pernyataan kepada media.
Gelombang kemarahan publik meningkat seiring makin parahnya situasi di Jalur Gaza. Lebih dari 60.200 warga Gaza tewas dan blokade yang diberlakukan Israel telah memperparah krisis kemanusiaan.
Inggris, sebagai kekuatan dunia dan sekutu tradisional Amerika Serikat (AS), dinilai memiliki tanggung jawab moral untuk mengambil posisi yang lebih berani.
Langkah Konkret atau Sekadar Janji?
Pemerintahan Starmer telah menyatakan niat untuk mengakui Palestina sebelum pemilu berikutnya pada 2029, namun belum ada tenggat waktu atau langkah resmi yang dijelaskan. Hal ini memunculkan kekhawatiran bahwa komitmen tersebut bisa menguap menjadi janji politik belaka.
Reynolds juga mendukung pemberian bantuan udara ke Gaza, menyebut Inggris tidak bisa menunggu lebih lama hingga Israel membuka akses darat.
“Kita harus melakukan sesuatu sekarang. Rasa kemanusiaan kita sedang diuji,” katanya.