1.900 Ilmuwan Dunia Desak Elon Musk Diusir dari Komunitas Scientist Royal Society, Kenapa?

Anton Suhartono
Lebih dari 1.900 ilmuwan menandatangani surat terbuka menyerukan agar Elon Musk dikeluarkan dari Royal Society (Foto: AP)

LONDON, vozpublica.id - Lebih dari 1.900 ilmuwan dunia menandatangani surat terbuka menyerukan agar miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk dikeluarkan dari Royal Society, komunitas ilmiah terkemuka Inggris. Pemilik Tesla dan SpaceX itu kerap melontarkan pernyataan kontroversial, termasuk seputar Inggris.

Surat tersebut ditujukan kepada Presiden Royal Society Adrian Smith dan ditulis oleh Profesor Stephen Curry.

"Saya menulis untuk menyampaikan kekecewaan atas bungkam dan lambannya Royal Society terkait keanggotaan yang diberikan terhadap Elon Musk pada 2018," kata Curry, dalam suratnya, seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (15/2/2025).

Royal Society sudah mengetahui berbagai kekhawatiran para anggotanya terkait dengan tabiat Musk sejak 6 bulan lalu. Perilaku Musk dianggap melanggar Kode Etik. 

Contoh nyata dari pelanggaran tersebut seperti promosi teori konspirasi tidak berdasar dan tuduhan jahat terhadap Anthony Fauci, pakar Covid-19 AS, sebagaimana terungkap dalam pernyataan pengunduran diri Profesor Dorothy Bishop.

Bishop merupakan ilmuwan terkemuka Universitas Oxford yang mengundurkan diri dari Royal Society karena tidak terima dengan keanggotaan Musk. 

Curry berpendapat jabatan, Musk dalam pemerintahan Presiden AS Donald Trump membuat situasi menjadi lebih serius. Selain itu selama beberapa pekan terakhir, pemerintahan baru telah terlibat dalam serangan terhadap penelitian ilmiah di AS.

Tidak adanya reaksi apa pun terhadap perilaku Musk, kata Curry, menunjukkan seperti tak adannya keberanian moral dalam menegakkan aturan organisasi.

Sebagai penutup, dia mendesak Royal Society menunjukkan sikap tegas guna membela komunitas ilmiah serta nilai-nilai yang mereka anut. 

Surat kabar Inggrs The Guardian melaporkan, pertemuan anggota Royal Society berikutnya dijadwalkan pada 3 Maret 2025. Para peserta kemungkinan akan membahas prinsip-prinsip seputar pernyataan publik dan perilaku para tokoh masyarakat. 

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Internasional
7 jam lalu

Trump Klaim Hamas Ikut Dukung Upaya Perdamaian, Sejarah Baru di Timur Tengah?

Internasional
7 jam lalu

Ngerinya Sanksi Snapback PBB, Iran Terancam Isolasi Global

Internasional
8 jam lalu

Terungkap, Pelaku Penembakan Gereja Michigan Tewaskan 4 Orang Veteran Perang Irak

Internasional
9 jam lalu

Mengenal Snapback, Pemberlakuan Kembali Sanksi PBB terhadap Iran

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal