12 Partai Oposisi Malaysia Bentuk Koalisi Baru, Ingin Goyang Anwar Ibrahim?

Anton Suhartono
Sebanyak 12 partai oposisi Malaysia bersatu membentuk koalisi, dipimpin mantan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin (Foto: AP)

Isu naiknya biaya hidup menjadi fokus utama diskusi karena menjadi beban terbesar yang ditanggung masyarakat sejak pemerintahan Anwar Ibrahim berkuasa.

“Meskipun tingkat inflasi rendah, di banyak tempat harga barang terus naik. Kenaikan ini disebabkan oleh penghapusan atau restrukturisasi subsidi bahan bakar, yang meningkatkan biaya logistik," katanya.

Selain itu, penerapan pajak penjualan dan jasa, yang telah diperluas sejak 1 Juli menjadi hampir 6.000 jenis, juga menambah beban masyarakat.

Sektor bisnis juga terdampak karena para pengusaha mengeluhkan biaya operasional yang lebih tinggi, sehingga menekan pedagang kecil dan menengah.

Mengenai potensi kerja sama koalisi untuk pemilu mendatang, dia mengatakan hal tersebut belum diputuskan secara spesifik.

"Namun apa pun yang kita pikirkan, ada kepentingan bersama yang menyentuh baik ekonomi, sosial, pendidikan, dan lainnya, kita dapat menggunakan platform ini dan berdiskusi serta mengambil keputusan bersama, bukan hanya satu pihak, tetapi banyak," ujarnya.

Editor : Anton Suhartono
Artikel Terkait
Mobil
2 hari lalu

Penjualan Mobil Malaysia Kembali Ungguli Indonesia, Gaikindo: Insentif Mereka sejak Pandemi

Internasional
2 hari lalu

Anwar Ibrahim Tolak Putuskan Hubungan Malaysia dengan AS, Singgung Ketergantungan Ekonomi

Internasional
2 hari lalu

Anwar Ibrahim Tolak Permintaan Mahathir Batalkan Undang Trump ke KTT ASEAN, Ini Alasannya

Internasional
2 hari lalu

Mahathir Mohamad Desak Anwar Ibrahim Batalkan Undang Trump ke KTT ASEAN

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal