KUALA LUMPUR, vozpublica.id - Sebanyak 12 partai oposisi Malaysia bersatu untuk membentuk koalisi baru. Namun tujuan pembentukan koalisi ini bukan untuk menggulingkan Perdana Menteri Mahathir Mohamad, melainkan mengatasi aspirasi masyarakat yang belum bisa dipenuhi pemerintah.
Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) Muhyiddin Yassin mengatakan, meski kesepakatan telah dicapai, nama resmi koalisi akan diumumkan dalam pertemuan mendatang.
Mantan Perdana Menteri Malaysia itu menyebutkan, koalisi terdiri atas Bersatu, Partai Islam SeMalaysia (PAS), Parti Gerakan Rakyat Malaysia, Parti Pejuang Tanah Air, Ikatan Demokratik Malaysia, Parti Rakyat India Malaysia, Parti Bumiputera Perkasa Malaysia, Parti Progresif Penduduk Malaysia, Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia, Parti Sosialis Malaysia, Parti Kemajuan Malaysia, dan Parti Perikatan India Muslim Nasional.
"Juga berpartisipasi sebuah organisasi yang belum terdaftar secara resmi, Bersepakat Hak Rakyat Malaysia," kata Muhyiddin, dalam konferensi pers pada Senin (18/8/2025), seperti dikutip dari Bernama.
Dia menjelaskan pertemuan tersebut juga menyepakati partai-partai oposisi memperluas diskusi dengan kelompok-kelompok masyarakat, termasuk pedagang, pengusaha, dan perwakilan berbagai sektor, untuk memahami permasalahan mereka serta mengusulkan cara terbaik untuk menyampaikan solusi kepada pemerintah.
"Kami sepakat, tidak ada satu pun pemimpin partai yang tidak setuju. Ini adalah hal-hal yang membutuhkan perhatian dan prioritas, termasuk isu Rencana Malaysia ke-13, yang sedang diajukan dan dibahas tetapi dianggap belum menyentuh banyak permasalahan utama masyarakat," ujarnya.
Muhyiddin melanjutkan, pembentukan koalisi longgar ini juga menjadi langkah awal sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.