JAKARTA, vozpublica.id - Korban jiwa akibat serangan udara Israel terus bertambah di Jalur Gaza. Serangan terbaru di Kamp Alsota, Gaza, menewaskan sedikitnya tujuh orang, termasuk seorang anak-anak. Jenazah para korban dibawa ke Kompleks Medis Alifa untuk dimandikan dan disalatkan sebelum dimakamkan.
Militer Israel belum memberikan komentar terkait serangan tersebut. Namun, otoritas militer mengklaim telah menghantam sekitar 120 target di Gaza dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza terpaksa berhenti beroperasi akibat kekurangan pasokan medis. Kondisi ini membuat puluhan korban luka maupun tewas berhamburan tanpa mendapat penanganan memadai. Data otoritas setempat mencatat, sejak Sabtu pagi, 51 orang telah meninggal dunia akibat serangan Israel.
Di tengah situasi genting ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi mengakui kemerdekaan Palestina melalui Deklarasi New York. Dari 193 negara anggota, 142 negara mendukung Palestina merdeka, termasuk empat anggota tetap Dewan Keamanan PBB: Rusia, China, Prancis, dan Inggris.
Satu-satunya negara yang berpotensi menghambat deklarasi tersebut adalah Amerika Serikat dengan hak veto yang dimilikinya.