JAKARTA, vozpublica.id - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa pemerintah menyiapkan Rp104,2 triliun untuk ketahanan pangan. Anggaran ini tersebar ke berbagai Kementerian/Lembaga (K/L), non-K/L, dan transfer ke daerah (TKD).
Menurutnya, Indonesia dinilai masih harus mewaspadai perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia yang diproyeksikan IMF hanya tumbuh 2,9 persen pada tahun ini dan cuaca buruk yang dinilai bisa menghambat produksi pangan di Indonesia.
Untuk penguatan sektor pertanian, Menko Airlangga menuturkan, pihaknya akan melakukan pengembangan budi daya pertanian dan food estate, penguatan infrastruktur dan sarana dan prasarana pertanian, memberikan subsidi pupuk dan subsidi bunga kredit, memberikan dana alokasi khusus (DAK) fisik dan nonfisik untuk ketahanan pangan dan pertanian, serta untuk peningkatan ketahanan pangan rumah tangga dan memastikan alokasi 20 persen dana desa untuk program ketahanan pangan
Sementara, untuk penguatan cadangan pangan, Menko Airlangga menuturkan, pihaknya akan menggelontorkan Rp2,8 triliun untuk cadangan beras pemerintah dan Rp2,6 triliun untuk cadangan dan stabilisasi harga pangan.
Kemudian,dari segi logistik, pemerintah akan membangun jalan dan anggaran berasal dari pusat.
Pemerintah juga akan memberikan dukungan akses pembiayaan untuk peningkatan produksi pertanian, melalui kredit usaha rakyat (KUR) alat dan mesin pertanian (Alsintan) dengan plafon kredit Rp500 juta hingga Rp2 miliar dengan suku bunga 3 persen.