Setelah operasi, Rati tidak bisa berjalan normal. Kakinya lemas, seperti anak kecil yang baru belajar berjalan. Dua bulan kemudian, ia kembali ke rumah sakit dan baru diketahui bahwa tulang belakangnya rusak dan harus dipasang pen logam.
“Kalau enggak dipasang, saya bisa lumpuh total, kata dokternya ke bapak saya,” ucapnya.
Namun, setelah pemasangan pen, bukannya membaik, kondisinya justru memburuk. Bahkan, hasil diagnosa dari rumah sakit sering berubah-ubah, mulai dari dugaan TB tulang, gangguan gula, ginjal, paru-paru, hingga kerusakan saraf.
“Saya sampai bilang ke bapak, ‘Ini kok kayak tebak-tebakan penyakit?’” tambahnya.
Kini, Rati tidak bisa bekerja dan harus bergantung pada orang tua dan suami. Ia berharap ada perhatian dari pemerintah daerah, terutama Wali Kota Bekasi.
“Saya pengen sembuh. Saya juga pengen ketemu Pak Wali. Saya ini warga Bekasi,” ujarnya.
vozpublica Files yang hadir langsung di lokasi, kemudian menghubungi Wali Kota Bekasi. Dalam percakapan singkat via telepon, Wali Kota menyatakan siap datang menjenguk Bu Rati dan mendengar langsung kondisinya.