JAKARTA, vozpublica.id - Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) sekaligus Rektor Universitas Paramadina, Didik J. Rachbini, mengkritisi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tak mencapai 5 persen di Kuartal III 2023.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal III 2023 hanya mencapai 4,94 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya (year on year).
Menurut Didik, capaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2023 itu merupakan hal yang berlangsung secara organik dari aktivitas konsumsi masyarakat. Tidak ada kebijakan pemerintah yang terlihat banyak mengintervensi atau mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2023. Bahkan jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi kuartal ke kuartal, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III hanya naik 1,69 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Tahun 2023 ini faktor internal dan eksternal memang berat, kalau tidak extra ordinary ya tidak akan mendapatkan apa-apa, segitu-gitu saja, itu juga konsumsi yang menggerakan, tanpa kebijakan pemerintah. Jadi kebijakan pemerintah itu nihil pengaruhnya terhadap ekonomi, ini kan konsumsi semua," ujar Didik saat dihubungi vozpublica, Selasa (7/11/2023).
Lebih lanjut, Didik menilai sejak kuartal II 2023 lalu sudah banyak pejabat di Kabinet Indonesia Maju yang justru lebih condong pada kegiatan partai untuk mempersiapkan diri pada kontestasi politik tahun 2024 mendatang.