JAKARTA, vozpublica.id - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Jumat (18/10/2024) kembali ditutup menguat 26 poin atau 0,17 persen ke level Rp15.481. Sebelumnya, rupiah sempat dibuka melemah ke Rp15.511 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan, dan hasil lain yang menunjukkan klaim pengangguran mingguan turun, yang menunjukkan kekuatan di pasar tenaga kerja.
“Pembacaan tersebut memperkuat gagasan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dengan margin yang lebih kecil dalam beberapa bulan mendatang,” tulis Ibrahim dalam risetnya, Jumat (18/10/2024).
Ia memperkirakan mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp15.380 - Rp15.500 per dolar AS.
Pemangkasan 25 basis poin oleh ECB mengindikasikan bahwa bank-bank sentral global utama masih bersiap untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, dengan lingkungan suku bunga yang lebih rendah dan aset-aset non-imbal hasil lainnya.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan presiden Donald Trump bersiap untuk pemilihan presiden yang ketat, dengan kurang dari tiga minggu tersisa hingga pemungutan suara.
Perbedaan dalam pendirian kedua kandidat memicu peningkatan ketidakpastian atas hasil pemilu. Sementara jajak pendapat media menunjukkan Harris unggul tipis atas Trump, pasar prediksi dan taruhan sebagian besar condong ke arah kemenangan Trump, yang memicu lebih banyak ketidakpastian atas hasil yang mungkin terjadi.
Data domestik bruto menunjukkan ekonomi Tiongkok tumbuh 4,6 persen tahun ke tahun pada kuartal ketiga, seperti yang diharapkan. Pertumbuhan kuartal ke kuartal juga meningkat, meskipun pertumbuhan PDB tahun berjalan masih di bawah target tahunan pemerintah sebesar 5 persen, karena langkah-langkah stimulus terbaru dari negara itu kurang memuaskan.