OTTAWA, vozpublica.id - Bank sentral Kanada (BoC) menaikkan suku bunga sebesar 4,75 persen pada Rabu (7/6/2023) waktu setempat. Angka tersebut merupakan level tertinggi dalam 22 tahun.
Mengutip Reuters, bank sentral telah menahan suku bunga sejak Januari lalu untuk menilai dampak kenaikan sebelumnya setelah meningkatkan suku bunga sebanyak delapan kali sejak Maret 2022 ke level tertinggi dalam 15 tahun sebesar 4,50 persen. Hal tersebut menandakan siklus pengetatan tercepat dalam sejarah bank.
Bank sentral menyampaikan, kenaikan ini dipengaruhi pengeluaran konsumen yang sangat kuat, peningkatan permintaan untuk layanan dan aktivitas perumahan, serta pasar tenaga kerja yang ketat.
Memperhatikan kenaikan inflasi pada bulan April dan fakta bahwa ukuran inflasi inti tiga bulan tetap tinggi, bank sentral mengkhawatirkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat tertahan di atas target 2 persen.
"Kebijakan moneter tidak cukup ketat untuk mengembalikan penawaran dan permintaan ke keseimbangan dan mengembalikan inflasi secara berkelanjutan ke target 2 persen," tulis keterangan bank sentral Kanada dikutip, Kamis (8/6/2023).
Mata uang dolar Kanada menguat 0,4 persen pada level 1,3350 terhadap greenback, atau 74,91 sen AS, setelah menyentuh level terkuatnya dalam empat minggu di 1,3322. Pasar uang melihat peluang 60 persen dari kenaikan suku bunga lainnya di bulan Juli dan sepenuhnya memperkirakan pengetatan lebih lanjut pada bulan September.
"Kami mengharapkan 25 basis poin lagi datang pada bulan Juli," ujar Wakil Presiden Ekonomi Pasar Modal di Scotiabank, Derek Holt.