JAKARTA, vozpublica.id - Memiliki rumah sendiri tentunya menjadi impian bagi banyak orang. Sayangnya, bagi para milenial, membeli rumah seakan hanyalah angan-angan.
Berbagai faktor mulai dari kenaikan harga rumah yang melejit hingga besaran gaji yang tak sepadan. Belum lagi jarak tempat tinggal yang jauh dari tempat kerja, sehingga menjadikan banyaknya pengeluaran biaya untuk keperluan sehari-hari.
Harga rumah yang semakin naik memang kerap menjadi alasan utama milenial sulit memiliki rumah. Melansir situs resmi CEIC Data, pertumbuhan Harga Rumah Indonesia dilaporkan sebesar 1.9 persen pada Maret 2024. Rekor ini naik dibanding sebelumnya, yaitu 1.7 persen pada Desember 2023.
Di sisi lain, dalam catatan detikFinance, harga rata-rata rumah di Jakarta sudah di atas Rp1 miliar. Adapun angka tersebut dinilai sudah tak masuk akal terutama bagi milenial yang memiliki gaji UMP (Upah Minimum Provinsi). Adapun naiknya harga rumah biasanya terjadi karena beberapa hal, mulai dari lokasi yang strategis, wilayahnya bebas banjir hingga fasilitas memadai.
Selain itu, naiknya suku bunga acuan juga menjadi alasan lain milenial mengurungkan niat untuk membeli rumah. Pasalnya, kenaikan suku bunga membuat cicilan rumah dengan bunga floating juga melonjak. Dengan begitu, dana yang harus dikeluarkan untuk membeli rumah semakin besar.
1. Tentukan Tujuan ke Depan
Tentukan target pembelian rumah misal dalam lima tahun, beli rumah sesuai dengan kemampuan apakah rumah baru, rumah second, atau membeli tanah, kemudian dibangun sendiri. Dari situ, kamu bisa menentukan berapa jumlah uang yang perlu disisihkan setiap bulannya untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Rencanakan Keuangan
Hitung dan atur anggaran pembelian rumah, mulai dengan menghitung total biaya yang diperlukan kemudian kalkulasikan dengan pendapatan dan pengeluaran tiap bulannya.