Skema Subsidi BBM-Listrik Diubah, Negara Bisa Hemat sampai Rp200 Triliun

Atikah Umiyani
Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah menyebut negara bisa menghemat anggaran hingga Rp200 triliun jika subsidi energi diubah. (Foto: Ilustrasi/Freepik)

JAKARTA, vozpublica.id - Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Burhanuddin Abdullah menyebut negara bisa menghemat anggaran hingga Rp200 triliun jika subsidi energi seperti subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan listrik diubah. Menurutnya, selama ini skema pemberian subsidi energi di Tanah Air belum teat sasaran kepada masyarakat ekonomi ke bawah.

Pasalnya, subsidi yang diberikan hanya menyasar pada komoditas, bukan ditargetkan ke masyarakat. 

Dia pun bercerita mengenai pengalamannya minggu lalu saat pergi ke Solo dan bertemu dengan pelanggan PLN yang paling bawah, dimana mereka membayar (listrik) bulanan sebesar Rp30.000 dan hanya memiliki satu lampu saja. 

"Orang-orang miskin, mereka tidak dapat keuntungan dari subsidi BBM, mereka tidak punya sepeda motor, mereka beli gas tapi satu melon ini untuk dua minggu, jadi kecil sekali. Jadi kalau gitu, siapa yang sebetulnya menikmati?" kata Burhanuddin dikutip, Jumat (27/9/2024).

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Nasional
4 hari lalu

Pemerintah Alokasikan Rp479 Triliun untuk Subsidi dan Kompensasi di 2025, Ini Rinciannya 

Bisnis
1 bulan lalu

Ketahanan Energi Jadi Prioritas, DEN Kejar Target Produksi Migas 1 Juta Barel

Talkshow
7 bulan lalu

Kasus Korupsi Minyak Pertamina, Subsidi Negara untuk Energi Ikut Diselewengkan

Bisnis
10 bulan lalu

Skema Baru Penyaluran BBM Subsidi Berlaku Mulai Tahun Depan, jadi BLT?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal