JAKARTA, vozpublica.id - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengatakan nilai tukar rupiah yang terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) selama tiga bulan terakhir sangat mengganggu pelaku usaha.
Pada penutupan perdagangan Senin (23/10/2023), rupiah ditutup hampir menembus Rp16.000 per dolar AS, tepatnya di Rp15.933 per dolar AS dari penutupan pekan lalu di posisi Rp15.889 per dolar AS.
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan pelemahan rupiah selama tiga bulan terakhir sudah sangat menganggu pelaku usaha, khususnya dalam bentuk penggelembungan overhead cost usaha sehingga pertumbuhan produktifitas atau kinerja usaha dan daya saing ekspor menurun.
"Beberapa pelaku usaha di sektor juga terpaksa menaikan harga jual di pasar karena kenaikan overhead cost yang disebabkan oleh efek pelemahan nilai tukar terhadap beban impor bahan baku atau penolong dan barang modal," kata Shinta kepada MPI, Senin (23/10/2023).
Oleh karena itu Shinta berharap agar pelemahan nilai tukar bisa segera dihentikan atau rupiah bisa kembali menguat dalam waktu dekat secara sustainable, meskipun harus dilakukan dengan cara menaikkan suku bunga acuan.