Ini Penyebab Batalnya Uji Coba Sistem Transaksi MLFF di Tol Bali Mandara

Iqbal Dwi Purnama
Konsultan Pengawas Independen menyampaikan, kontraktor EPC untuk pengerjaan sistem transaksi tol MLFF mangkir dari kewajiban. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, vozpublica.id - Konsultan Pengawas Independen menyampaikan, kontraktor rekayasa, pengadaan dan konstruksi (Engineering-Procurement-Construction/EPC) untuk pengerjaan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) mangkir dari kewajiban. 

Berdasarkan laporan hasil tinjauan perkembangan pekerjaan Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh Berbasis MLFF yang diterima iNews.id, beberapa poin yang menjadi indikasi kontraktor telah mangkir dari tanggung jawabnya yaitu saat Penanggung Jawab Proyek Kerja Sama (PJPK) berulangkali menyampaikan bahwa sistem yang dikembangkan oleh Roatex harus dapat melakukan pengumpulan tol dengan akurat untuk setiap kendaraan yang melintas di jalan tol

Dengan begitu, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memperoleh pendapatan tol secara keseluruhan atau 100 persen sesuai kendaraan yang melintas. 

“Meski demikian, Kontraktor EPC menyatakan bahwa sesuai Dokumen Desain, sistem yang dikembangkan hanya menjamin keakuratan pentarifan tol 100 persen berdasarkan penetapan tarif tol di ruas yang bersangkutan namun tidak menjamin keakuratan perhitungan kendaraan yang melintas,” tulis laporan tim konsultan pengawas independen, Selasa (6/6/2023).

Laporan Konsultan Independen juga menyebut bahwa kontraktor tidak dapat memenuhi kebutuhan sistem terkait pengumpulan data sisi jalan (roadside) dan sistem identifikasi kendaraan untuk menangkap secara otomatis nomor pelat dan kategori dari semua kendaraan yang melewati titik penegakan hukum di ruas tol.

Berdasarkan isi laporan, PJPK sebagai project ultimate owner mengharapkan agar kamera pada gantry dapat melakukan identifikasi perhitungan seluruh kendaraan yang melintas di jalan tol, dengan pelaksanaan identifikasi pelat nomor secara otomatis dan kategorisasi melalui sistem artificial intelligence 94 persen dan sisanya 6 persen melalui identifikasi secara visual/manual yang dilakukan oleh verifikator. 

"Sebaliknya, Kontraktor EPC BUP menyampaikan bahwa kamera pada gantry hanya dapat melakukan identifikasi 94 persen terhadap nomor pelat kendaraan yang tertangkap kamera, bukan terhadap total kendaraan yang melintas,” tulis laporan tersebut.

Editor : Aditya Pratama
Artikel Terkait
Bisnis
8 hari lalu

Asyik, Pengemudi Truk bakal Punya Rest Area Khusus di Jalan Tol

Nasional
10 hari lalu

Aturan SPM Jalan Tol Dirombak, Operator Terancam Sanksi jika Tak Penuhi Standar

Megapolitan
18 hari lalu

Pembatasan Akses Masuk Gerbang Tol untuk Kendaraan Non Golongan I dan Bus di Ruas Tol Dalam Kota

Buletin
20 hari lalu

Uji Coba Dimulai! Mobil Pribadi Gratis Masuk GT Fatmawati 2 untuk Atasi Macet Jalan TB Simatupang

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal