Tips Atur Pola Makan Sehat bagi Kaum Rebahan, Salah Satunya Kurangi Kopi

JAKARTA, vozpublica.id - Malas gerak atau biasa disebut mager dapat meningkatkan berbagai risiko penyakit tidak menular. Salah satunya adalah jantung, stroke, hingga obesitas.
Jika sering mager, Anda harus hati-hati karena bisa terjebak dalam Sedentary Lifestyle. Mulai sekarang sebaiknya biasakan untuk bergerak atau olahraga ringan di rumah.
Dokter Spesialis Gizi Klinik Siloam Hospitals TB Simatupang Christopher Andrian mengatakan, gaya hidup sedentari pada dasarnya adalah kebiasaan malas bergerak atau menetap pada suatu posisi dalam waktu lama serta minim beraktivitas secara fisik/tubuh.
Bahkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, gaya hidup ini menjadi penyebab utama kematian, penyakit dan kecacatan di dunia, lho!
"Lawan rasa mager dengan membiasakan diri melakukan aktivitas fisik minimal 30 - 60 menit setiap hari," kata dr Christopher Andrian, melalui keterangan tertulisnya dikutip Kamis (27/5/2021).
Menurut dr Christopher, sedentary lifestyle adalah gaya hidup yang dikarakterisasi dengan berkurangnya aktivitas fisik. Dia mencontohkan, seperti aktivitas harian yang lebih sering duduk atau berbaring menonton TV, bermain gadget dan bekerja di depan komputer/laptop. Kemudian, pergi ke sekolah, kantor, belanja dengan kendaraan meskipun jaraknya dekat.
"Malas bergerak dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan risiko Penyakit Tidak Menular atau PTM. Misalnya akan menimbulkan penyakit obesitas, kolesterol tinggi, diabetes dan penyakit jantung bahkan stroke," kata dr. Christopher.
Adapun istilah mager bukan sesuatu yang asing lagi bagi masyarakat saat ini. "Bahkan penggunaannya sangat umum ditemukan pada percakapan sehari-hari terutama bagi kaum rebahan (istilahnya)," ujarnya.