Wisata Kopeng, Desa Sejuk di Antara Gunung Merbabu dan Telomoyo

Petani-petani mulai berladang, dari merawat dan panen sayuran kol, wortel, bawang, sampai labu. Sang surya menghangati tubuh kita di tengah sapaan ramah penduduk desa Kopeng setiap kali bersua. Hari mulai berdenyut dengan tumpukan sayur dan buah yang dibawa para petani ke kios-kios di depan Taman Wisata Kopeng atau Pasar Getasan.
Menjelang maghrib, dari masjid atau musala terdengar tembang Tombo Ati dalam bahasa Jawa. Warisan Sunan Kalijogo -salah satu dari Wali Songo yang banyak karya seninya- ini menyenandungkan Rukun Islam, yakni kewajiban setiap Muslim untuk bersyahadat, salat, puasa, zakat, serta haji.
Anggrek khas Kopeng, situs prasasti, pendakian ke Gunung Merbabu, dan puncak Telomoyo yang bisa dicapai dengan kendaraan merupakan pesona lain di sekitar Kopeng. Sebuah desa yang dianugerahi Tuhan keindahan alam, kekayaan hasil bumi, serta warganya yang ramah-tamah. Belum lagi apelnya yang manis dengan sedikit menyisakan rasa asam, labunya yang berukuran besar hingga diolah menjadi penganan dodol waluh, susu sapi yang menjelma ragam rasa yoghurt, dan sebagainya. Kopeng sungguh seperti surga di ketinggian Pulau Jawa.
Editor: Tuty Ocktaviany