Pertumbuhan Melambat, Black Hole Supermasif Terlihat Lebih Sedikit

JAKARTA, vozpublica.id - Tim peneliti yang mengamati Extended Groth Strip, wilayah konstelasi Ursa Major dan Boötes, melihat lebih sedikit black hole supermasif yang tumbuh. Bahkan peneliti juga melihat lebih sedikit debu dari yang mereka perkirakan.
Tim tersebut sedang menyelidiki inti galaksi aktif, atau AGN, inti galaksi yang mengeluarkan radiasi dalam jumlah besar, terkadang dalam bentuk pancaran partikel. Pengamatan dilakukan menggunakan data dari Instrumen Inframerah Tengah (MIRI) Teleskop Luar Angkasa Webb.
Penelitian tim saat ini disimpan di server pracetak dan akan dipublikasikan di The Astrophysical Journal, sebagimana dikutip dari Gizmodo.
“Ternyata, black hole ini kemungkinan besar tumbuh lebih lambat dari yang diyakini sebelumnya, dan hal ini menarik, mengingat galaksi yang saya periksa mirip dengan Bima Sakti kita di masa lalu,” kata Allison Kirkpatrick, astronom di Universitas Kansas dan penulis utama studi tersebut.
Menurut Kirkpatrick, pengamatan sebelumnya menggunakan Spitzer hanya memungkinkan mereka mempelajari galaksi paling terang dan masif dengan black hole supermasif yang berkembang pesat, sehingga mudah dideteksi.