Ciptakan Teknologi AI Lebih Canggih dan Murah, Startup China DeepSeek Guncang Saham di Amerika

JAKARTA, vozpublica.id - Saham teknologi Amerika Serikat (AS) di Wall Street anjlok setelah startup asal China DeepSeek berhasil membuat model kecerdasan buatan (AI), setara dengan produk OpenAI. Mereka sukses mengembangkan teknologi ini dengan biaya jauh lebih murah.
DeepSeek merupakan startup berbasis di Hangzhou, China. Dipimpin Liang Wenfeng, perusahaan rintisan tersebut berdiri pada 2023.
Chatbot buatan DeepSeek memuncaki daftar aplikasi terlaris App Store Apple pekan ini, melampaui ChatGPT dari OpenAI.
“Wall Street akan melihat DeepSeek sebagai ancaman besar terhadap dominasi teknologi AS,” kata Analis Wedbush Securities Daniel Ives dilansir dari USA Today pada Selasa (28/1/2025).
Apa itu DeepSeek? DeepSeek adalah laboratorium AI. Startup itu mengklaim AI ciptaannya, DeepSeek-V3 dan DeepSeek-R1, setara dengan model AI paling canggih dari OpenAI ‒ perusahaan di balik ChatGPT.
Dokumen pemerintah menunjukkan pemegang saham pengendali adalah Liang Wenfeng, salah satu pendiri perusahaan dana lindung nilai High-Flyer.
DeepSeek menyebutkan biaya pelatihan model DeepSeek-V3-nya kurang dari 6 juta dolar AS. Sebagai perbandingan, OpenAI menghabiskan lebih dari 100 juta dolar AS untuk melatih ChatGPT versi terbaru.