Nintendo Switch 2 Meluncur, Antrean Mengular hingga Pembeli Harus Diundi

JAKARTA, vozpublica.id - Nintendo Switch 2 resmi meluncur membuat para penggemar game console rela mengantre sejak pagi hari untuk mendapatkannya. Bahkan, pihak toko harus mengundi untuk menentukan siapa yang berhak mendapatkan perangkat terbaru tersebut.

"Tingkat permintaannya terlihat sangat tinggi," kata Serkan Toto, pendiri konsultan Kantan Games seperti dilansir dari Reuters.

Baca Juga

Peneliti Ungkap Bahaya Tersembunyi AI: Ancaman Disinformasi, Diskriminasi hingga Masa Depan Anak

Sementara di kawasan perbelanjaan Ikebukuro di Tokyo, puluhan konsumen yang berhasil mengikuti undian penjualan oleh pengecer elektronik Bic Camera, membuka jalur baru untuk berbaris sebelum toko dibuka mengambil perangkat mereka.

"Saya merasa seperti saya akan menangis," kata Yumi Ohi, seorang kontraktor berusia 30 tahun saat mengantre Nintendo Switch 2.

Baca Juga

Survei: 7 dari 10 Orang Indonesia Percaya Berita Buatan AI, Tertinggi di Asia

Ohi tidak beruntung dalam lotere lainnya dan datang dari prefektur Saitama, yang berdekatan dengan Tokyo, untuk menerima Switch 2 miliknya. 

Nintendo Switch 2 memang telah ditunggu oleh para penggemar game console di Jepang. Sejak generasi pertama diluncurkan pada 2017, Nintendo telah menjual Switch sebanyak 152 juta unit, yang bisa digunakan sebagai konsol rumahan atau portabel.

Baca Juga

Ironi! 6.000 Pegawai Microsoft Kena PHK Digantikan AI Bikinan Sendiri

Kesuksesan Switch didukung oleh sejumlah judul game populer seperti dua seri The Legend of Zelda dan hits pandemi Covid-19, Animal Crossing: New Horizons.

Baca Juga

Pakar Teknologi Ingatkan, AI Tanpa Pendekatan Humanis Berbahaya

Switch 2 hadir dengan banyak kesamaan dari pendahulunya, namun menawarkan layar yang lebih besar dan grafis yang lebih baik, serta dirilis dengan judul game baru seperti Mario Kart World.

"Jumlah pengguna Switch yang jauh lebih besar seharusnya membuat adopsi Switch 2 di awal siklusnya menjadi lebih kuat," kata Piers Harding-Rolls, seorang analis di Ampere Analysis.

Baca Juga

Google Veo 3 Rilis, Pakar Dorong Pemerintah Keluarkan Aturan Rinci tentang AI

Nintendo Switch 2 diluncurkan dengan harga 499,99 dolar AS atau setara Rp8,1 jutaan ini menjadi ujian bagi manajemen rantai pasok Nintendo di tengah perang dagang yang dipicu Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Seperti dilaporkan oleh BBC, di mana sebagian orang tidak akan membeli konsol tersebut saat peluncuran. Seperti Mae dan Lottie, keduanya mahasiswa di York, mengatakan bahwa mereka akan tetap menggunakan Switch versi asli karena harganya.

"Cukup mahal. Apa yang kami miliki sudah cukup bagus," kata Mae.

Lottie setuju, tetapi kecewa karena tidak dapat memainkan game Mario Kart yang baru yang menurutnya dapat menghabiskan biaya sebanyak "gaji harian".

"Saya tidak akan menghabiskan uang sebanyak itu untuk sebuah game," katanya.

Editor: Dani M Dahwilani