La Liga Spanyol Serius Perangi Rasisme, Pelaku Dijebloskan ke Penjara

Pada Juni 2024, tiga pelaku pelecehan rasial terhadap winger Real Madrid Vinicius Junior dalam pertandingan melawan Valencia dijatuhi hukuman delapan bulan penjara, larangan stadion dua tahun, dan denda hukum, menjadi hukuman pertama di Spanyol terkait pelecehan rasial dalam sepak bola.
Pada September 2024, pelaku penghinaan rasial terhadap Vinicius dan Samuel Chukwueze dijatuhi hukuman enam bulan penjara per pelanggaran dan larangan stadion selama 18 bulan.
Pada 25 Februari 2025, seorang penggemar yang melecehkan Carlos Akapo di pertandingan Granada CF vs Cadiz CF pada Februari 2022 dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan larangan stadion 14 bulan.
Beberapa kasus yang terjadi ini telah menjadi sebuah preseden hukum mengenai konsekuensi pidana atas perilaku rasis. Kampanye VS Racism kali ini melanjutkan inisiatif-inisiatif sebelumnya, seperti Unity VS Racism, Together VS Racism, dan #1voiceVSRACISM, yang terus memperkuat komitmen untuk memerangi rasisme di sepak bola dan kehidupan sehari-hari.
Pada edisi keempat ini, LALIGA juga bekerja sama dengan EA Sports FC dan seniman urban SUSO33. Melalui karya seninya yang bertajuk 'Melting Pot of Cultures' dia menunjukkan bagaimana sepak bola dan seni urban menjadi bahasa universal yang bisa mendorong dialog serta rasa hormat di antara budaya yang berbeda.
Editor: Abdul Haris