Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Karyawan PO Bus Kena PHK gegara Kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Larang Study Tour
Advertisement . Scroll to see content

Lahir di Cirebon Berkuasa di Jalur Purwodadi 50 Tahun, Ini Prinsip yang Dipegang PO Garuda Mas

Selasa, 24 Januari 2023 - 14:13:00 WIB
Lahir di Cirebon Berkuasa di Jalur Purwodadi 50 Tahun, Ini Prinsip yang Dipegang PO Garuda Mas
Bus asal Cirebon, Jawa Barat tersebut masih eksis hingga sekarang karena memegang prinsip rendah hati. (Foto: YouTube PerpalZ TV dan Instagram)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, vozpublica.id - Bagi pengguna moda transportasi darat dengan bus mungkin sudah tak asing dengan PO Garuda Mas. Bus asal Cirebon, Jawa Barat tersebut masih eksis hingga sekarang karena memegang prinsip rendah hati.

PO Garuda Mas didirikan oleh Sanusi Karyadijaya pada 1972 di Cirebon, dengan trayek pertamanya Jakarta-Cirebon. Ini bermula ketika Sanusi sudah tak lagi menjadi pengelola bus angkutan kota, PO Sukabumi Motor Suplai (SMS) di Jakarta.

“Pernah dengar Sukabumi Motor Suplai (SMS)? Beliau (bapak) itu orang yang dipercaya pemilik modalnya untuk mengelola itu. Cuma bus kota diambil oleh PPD, pemerintah daerah, jadi beliau kembali ke Cirebon untuk bangun usaha sendiri,” kata Benyamin Dermawan, Direktur Operasional PO Garuda Mas dikutip dari YouTube PerpalZ TV.

Berdasarkan pengalaman yang dimiliki sebagai pengelola PO SMS yang melayani angkutan kota, Sanusi berinisiasi untuk mendirikan perusahaan sendiri. Selain itu, ada peluang besar, mengingat belum banyak angkutan dari Cirebon menuju Jakarta dan sebaliknya.

Benyamin yang merupakan generasi kedua dari penerus PO Garuda Mas mengungkapkan bahwa perusahaan yang dikelolanya tergolong kecil dibandingkan PO lain yang bermain di jalur Pantura (Pantai Utara Jawa), meski namanya sudah sangat besar di masyarakat.

Meski berbasis dan tumbuh besar di Cirebon, tapi PO Garuda Mas merupakan kebanggaan warga Purwodadi. Ini karena mereka menjadi operator bus kedua setelah DAMRI yang masuk ke daerah Grobogan.

“Sebelum masuk ke Purwodadi, kita itu punya trayek Jakarta – Kudus – Pati – Jepara. Nah itu dulu yang kita jalani. Di Purwodadi itu nggak ada bus, jadi mereka kalau mau pergi itu harus ke Semarang dulu atau ke Demak. DAMRI jadi satu-satunya angkutan dan armadanya kurang. Nah lewat lah mobil kita, karena mereka sudah nyaman, mereka bilang kenapa Garuda Mas nggak masuk Grobogan, barulah kita masuk ke sana,” ujarnya.

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut