Kaleidoskop: Penjualan Mobil Nasional Berdarah-Darah Terpapar Covid-19

JAKARTA, vozpublica.id - Salah satu sektor industri yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19 adalah otomotif. Bahkan, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) harus merevisi target penjualan mobil nasional 2020 sebanyak dua kali.
Awalnya, Gaikindo memperkirakan penjualan mobil pada 2020 sama dengan raihan tahun sebelumnya sebanyak 1,1 juta unit. Namun, proyeksi ini direvisi setelah pada kuartal kedua pandemi Covid-19 menghambat penjualan. Masyarakat memilih menahan pembelian mobil akibat situasi ekonomi tidak menentu.
Gaikindo pun merevisi penjualan mobil nasional di kisaran 600.000 unit turun 40 persen. Namun, pandemi masih belum mereda bahkan terus meningkat. Ini berpengaruh pada aktivitas bisnis produsen otomotif dan konsumen.
Gaikindo terpaksa merevisi kembali proyeksi penjualan pada tahun ini menjadi 525 unit. Sementara Toyota memprediksi penjualan mobil berada di angka 550.000 unit. Angka tersebut turun 50 persen dibandingkan raihan 2019
"Saya rasa melihat situasi saat ini, sulit mencapai 600.000 unit. Saya kira di angka 525.000 unitan," ujar Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara dalam webinar bersama Forwin dan Forwot serta Kementerian Perindustrian di Jakarta.
Sementara itu, Esther Sri Astuti, direktur program Indef melihat kondisi ini terjadi karena turunnya daya beli masyarakat. "Meskipun ada insentif atau diskon, masyarakat saat ini lebih menahan belanja. Mereka lebih berhati-hati dalam belanja melihat kondisi ekonomi," katanya.
Direktur Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy memandang kondisi pasar kendaraan di masa pandemi Covid-19 ini sangat dinamis. Hampir setiap waktu berubah.
"Kami mempredksi penjualan mobil di Indonesia pada 2020 sekitar 550.000 unit sampai 560.000 unit. Angka ini turun sekitar 45 persen dari realisasi penjualan kendaraan pada 2019," ujarnya.