Ada Relaksasi PPnBM, MTF Optimistis Pembiayaan Kendaraan Kembali Tumbuh di 2022

Peningkatan laba tersebut mengerek return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) secara (year to date/ytd) menjadi masing-masing sebesar 1,67 persen dan 10,96 persen. Selain itu, lending yang diraih melebihi target yang diharapkan, yaitu sebesar Rp20,6 triliun. Kualitas non performing loan (NPL) di bawah 1 persen, yakni sebesar 0,97 persen.
“Laba yang didapatkan melebihi target yang ditetapkan manajemen. Ini adalah langkah awal yang baik. Keberhasilan tersebut terwujud dengan lending Rp20,6 triliun profit Rp245 miliar dan NPL 0,97 persen,” katanya.
Beberapa rasio keuangan berada dalam posisi yang baik, antara lain rasio permodalan sebesar 23,32 persen, rasio ekuitas terhadap modal disetor sebesar 957,94 persen, rasio piutang pembiayaan neto terhadap total asset sebesar 94,58 persen per akhir Desember 2021.
Direktur Keuangan Mandiri Tunas Finance, Eryawan Nurhariadi menambahkan, pada 7-24 Januari 2022 perusahaan melakukan penawaran awal obligasi berkelanjutan V Mandiri Tunas Finance Tahap III tahun 2022 dalam upaya meningkatkan pembiayaan.
“Ada dua tipe dimana seri A, yaitu tenor 3 tahun dengan bunga 5,9 persen dan seri B, yaitu tenor 5 tahun dengan bunga 6,75 persen. Nilai yang kami tawarkan cukup terjangkau di mana minimum pemesanan Rp5 juta dan kelipatannya,” katanya.
Dia mengatakan, saat ini perkembangan industri penjualan mobil baru di Indonesia menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Gaikino terjadi peningkatan penjualan unit mobil baru sebesar 69 persen di kuartal III 2021 dibandingkan periode yang sama 2020. "Ini tentu jadi peluang sangat besar bagi perkembangan industri multifinance di Indonesia. Adapun dana yang diperoleh rencananya akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor,” katanya
Editor: Dani M Dahwilani