Subsidi Tak Kunjung Cair, Produsen Motor Listrik Nangis Banyak Konsumen Tunda Pembelian hingga Stok Menumpuk

JAKARTA, vozpublica.id - Pemerintah sampai saat ini belum memberlakukan subsidi untuk motor listrik. Padahal, insentif ini dibutuhkan produsen motor listrik demi meningkatkan penjualan karena skema potongan harga memberi dampak besar.
Seperti diketahui, regulasi mengenai subsidi motor listrik berakhir pada Desember 2024. Tahun lalu, kuota yang ditetapkan hanya sebanyak 50.000 unit. Namun, pemerintah memberi tambahan 10.000 unit karena peminatnya besar.
Produsen dan distributor motor listrik, seperti PT Zeus Pilihan Terbaik (ZPT), mendesak pemerintah untuk mengeluarkan subsidi. Sebab, banyak konsumen menunda pembelian yang membuat stok motor listrik menumpuk karena pabrik terus beroperasi.
"Ketidakpastian ini menyebabkan fenomena 'hold buying' dari konsumen, yakni menunda pembelian sambil menunggu kejelasan program subsidi," tulis keterangan tertulis ZPT.
ZPT mengungkapkan perusahaan harus menghentikan produksi karena banyaknya stok yang menumpuk di gudang penyimpanan. Bahkan, ada mereka yang harus tutup operasional karena tak mampu bersaing di tengah pasar yang lesu.
Seperti diketahui, ZPT menjadi salah satu produsen yang memberi kejutan dengan menjual motor listrik harga Rp3 jutaan setelah dipotong subsidi Rp7 juta. Ini membuat mereka menerima banyak permintaan, tapi belum bisa memberikan unit karena belum ada kejelasan subsidi baru.