Sejarah Nissan, Produsen Mobil Pertama di Jepang

Nissan memproduksi Datsun pertamanya di pabrik Yokohama pada April 1935, mobil pertama yang diproduksi sistem perakitan terintegrasi. Sekitar 44 Datsun dikirim ke Asia, Amerika Tengah dan Selatan.
Nissan juga membangun truk, pesawat terbang, dan mesin untuk tentara Jepang. Ketika Perang Dunia II pecah, Nissan secara langsung mengubah mobil penumpang menjadi truk dan kendaraan militer.
Namun, pada 1945, pasukan sekutu merebut banyak produksi Nissan. Pasca perang usai, Nissan bangkit dan berhasil memenangkan Deming Prize untuk keunggulan teknik.
Model-model Datsun baru, seperti Bluebird (1959), Cedric (1960), dan Sunny (1966), membantu memacu penjualan Nissan di Jepang dan luar negeri. Perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan fenomenal selama 1960-an.
Sukses di Amerika Serikat dan pasar lain, Nissan kemudian memperluas operasi luar negerinya, yang sekarang mencakup pabrik dan pabrik perakitan di sebanyak 17 negara di seluruh dunia.
Nissan tercatat produsen mobil terbesar keenam di dunia, di belakang Toyota, General Motors, Volkswagen AG, Hyundai Motor Group dan Ford pada 2010. Pada 1999, Nissan membentuk aliansi dengan pabrikan Prancis Renault S.A., masing-masing Renault memegang 43,4 persen saham Nissan, sedangkan Nissan memegang 15 persen saham Renault pada 2008.
Awalnya dikenal sebagai aliansi Renault–Nissan memiliki hampir 450.000 karyawan dan mengendalikan sepuluh merek utama, yaitu Renault, Nissan, Infiniti, Renault Samsung, Dacia, Alpine, Datsun, Venucia dan Lada. Pada 2017 Nissan mengakuisisi saham mayoritas Mitsubishi, menjadikannya setara mitra aliansi. Aliansi tersebut kini bernama Ranault-Nissan-Mitsubishi.
Editor: Dani M Dahwilani