Produksi Mobil 530.000 Unit per Tahun, Daihatsu Pasang Panel Surya di Pabrik Perakitan Karawang

JAKARTA, vozpublica.id- Astra Daihatsu Motor (ADM) mulai menerapkan proses produksi yang lebih ramah lingkungan. Pabrik Daihatsu melakukan implementasi energi terbarukan melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya Atap atau Panel Surya.
Daihatsu menggandeng PT Energia Prima Nusantara (EPN) dengan memasang Panel Surya dengan total kapasitas 3,2 Mega Watt peak (MWp) di pabrik Daihatsu di Karawang yang diresmikan pada 16 November 2023.
Proyek Panel Surya ini sebelumnya telah dimulai di Parts Center Cibitung pada 2019, dan sebagian area di Karawang Assembly Plant pada 2021 dengan total sebesar 1,2 MWp. Sehingga, secara keseluruhan Panel Surya ADM memiliki kapasitas total sebesar 4,4 MWp dan mampu berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon hingga sebesar klebih dari 3.300Ton CO2 per-tahun.
Erlan Krisnaring, wakil presiden direktur PT Astra Daihatsu Motor mengatakan, dirinya bersyukur dapat menerapkan Panel Surya secara bertahap di fasilitas pabrik perakitan Daihatsu di Karawang dalam mewujudkan pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Hal ini merupakan bentuk komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan yang selaras dengan visi Daihatsu.Kami berharap, hal ini juga dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi yang positif pada lintas industri, juga menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan demi generasi masa depan Indonesia yang lebih baik,” ujar Erlan dalam keterangan pers, Jumat (17/11/2023).
Kapasitas produksi pabrik Daihatsu sendiri diketahui mencapai 530.000 unit per-tahun dan menjadikan ADM sebagai produsen manufaktur otomotif terbesar di Indonesia. Selain menyediakan kendaraan untuk pasar domestik, ADM juga memenuhi permintaan pasar ekspor ke lebih dari 80 negara di dunia.
Tahun 2023 juga menjadi milestone penting bagi ADM, seperti seremoni groundbreaking pabrik baru modern dan ramah lingkungan di Karawang pada Februari lalu, serta capaian produksi ke-8 juta unit produksi pada Juli lalu terhitung sejak tahun 1978 atau 45 tahun hadir menemani masyarakat Indonesia.
Editor: Ismet Humaedi