BYD Atto 1 Libas Pasar LCGC, Begini Respons Daihatsu

JAKARTA, vozpublica.id - BYD Motor Indonesia meluncurkan Atto 1 yang dijual mulai Rp195 juta. Harga yang ditetapkan beririsan dengan mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC), sehingga mengancam pasar tersebut.
Bagaimana tanggapan Daihatsu yang notabene mengandalikan pasar LCGC? Marketing and Customer Relation Division Head PT Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Tri Mulyono mengatakan pihaknya masih mempelajari bagaimana permintaan konsumen terhadap mobil listrik.
Seperti diketahui, LCGC hadir untuk menjangkau konsumen pertama atau mereka yang baru beralih dari sepeda motor ke mobil. Perlu dilihat apakah konsumen tersebut lebih memilih mobil listrik.
"Kita masih melihat adopsi atau acceptance (penerimaan) dari (kendaraan) elektrifikasi di bawah Rp200 jutaan itu seperti apa. Kita harus melihat lebih dahulu," kata Tri di arena GIIAS 2025, ICE BSD City, Tangerang.
Seperti diketahui, mobil dengan harga di bawah Rp200 juta memang penerimaannya sangat baik. Bahkan, Daihatsu memimpin pasar LCGC hingga 41 persen, dengan Sigra sebagai model terlarisnya. Sebagai informasi, saat ini Daihatsu Sigra dijual dengan rentang harga Rp140 jutaan hingga Rp187 jutaan.
Segmen LCGC lainnya dengan harga tersebut juga dihuni Honda Brio Satya, Toyota Agya, Toyota Calya, dan Daihatsu Ayla. "Karena selama ini kan (mobil listrik) bermain di segmen yang tinggi. Terus tadi, dengan profil kustomer di bawah harga Rp200 jutaan itu, adopsinya di kendaraan elektrifikasi itu masih harus kita lihat bersama," ujar Tri.