Hindari Isi Bensin hingga Luber, Ini Masalah yang Akan Terjadi

JAKARTA, vozpublica.id – Banyak pengendara masih punya kebiasaan mengisi bensin hingga penuh bahkan sampai meluber. Padahal, menurut pakar, kebiasaan ini justru bisa menimbulkan risiko serius bagi kendaraan maupun keselamatan.
Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri (Yus) menjelaskan pengisian bensin sebaiknya dihentikan saat nozzle di SPBU otomatis berbunyi atau berhenti.
“Sebaiknya isi bensin di SPBU hentikan saat nozle berbunyi flup atau berhenti. Jangan dipaksakan diisi lagi hingga luber,” ujar Yus saat berbincang dengan jurnalis di Jakarta, belum lama ini.
Dia menjelaskan, bensin memiliki sifat mudah menguap dan memuai ketika terkena panas. Jika tangki diisi hingga penuh, bensin bisa meluber dan terbuang percuma. Lebih berbahaya lagi, uap bensin yang keluar bisa menimbulkan gangguan sistem bahan bakar.
"Bahkan kalau dilihat di SPBU banyak sopir taksi menggoyang-goyangkan mobil saat isi bensin full tank. Padahal, tidak ada pengaruhnya karena tangki bensin sudah dirancang sesuai dengan kapasitas," katanya.
Tri menekankan, pengisian bensin idealnya memberi ruang kosong dalam tangki untuk mengantisipasi pemuaian bahan bakar. Dengan begitu, kendaraan tetap aman, komponen terjaga, dan risiko kebakaran bisa dihindari.
Bahaya Mengisi Bensin Hingga Meluber
1. Risiko Kebakaran
Bensin sangat mudah terbakar. Jika bensin meluber dan terkena percikan api atau sumber panas seperti knalpot, potensi kebakaran besar bisa terjadi.
2. Kerusakan Komponen Kendaraan
Tumpahan bensin tidak hanya membuat boros, tetapi juga dapat merusak cat mobil maupun komponen lain di sekitar tangki.
3. Polusi Udara
Uap bensin yang terbuang ke udara tergolong polutan berbahaya. Selain merusak lingkungan, gas ini juga berdampak negatif pada kesehatan pernapasan manusia.
4. Tekanan pada Sistem Bahan Bakar
Mengisi bensin hingga penuh akan meningkatkan tekanan dalam tangki. Tekanan berlebih bisa merusak sistem ventilasi maupun komponen lain di jalur bahan bakar.
Editor: Dani M Dahwilani