Profil Eks Marinir Satria Arta: Kisah Tentara Bayaran yang Menyesal dan Ingin Pulang

JAKARTA, vozpublica.id - Profil eks Marinir Satria Arta Kumbara kembali menjadi sorotan publik karena kisahnya yang penuh liku dan kontroversial. Ia adalah mantan anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Sersan Dua (Serda) dan Nomor Registrasi Pokok 111026.
Selama bertugas, ia ditempatkan terakhir kali di Inspektorat Korps Marinir (Itkormar) di Cilandak, Jakarta Selatan. Namun, pada 13 Juni 2022, Satria melakukan desersi, meninggalkan tugas tanpa izin, yang berujung pada pemecatannya pada 6 April 2023 berdasarkan putusan militer yang telah memiliki kekuatan hukum tetap sejak 17 April 2023.
Setelah meninggalkan dinasnya, Satria memilih bergabung sebagai tentara bayaran di militer Rusia yang sedang berperang di Ukraina. Keputusan itu membawa konsekuensi besar, yaitu pencabutan status kewarganegaraan Indonesia, sehingga saat ini ia telah kehilangan hak kewarganegaraan dan perlindungan dari pemerintah Indonesia.
Satria secara terbuka menunjukkan dirinya mengenakan seragam militer Rusia dan mengaku menjadi bagian dari pasukan tersebut yang bertugas di Donetsk, Ukraina.
Pilihan tersebut memicu reaksi keras dari berbagai pihak karena dinilai bertentangan dengan loyalitas kebangsaan. Pemerintah menegaskan tidak bisa memberikan perlindungan kepada warga negara yang status kewarganegaraannya sudah dicabut, sehingga diperlukan verifikasi secara hukum terkait status tersebut sebelum penanganan lebih lanjut.
Dalam video yang viral di media sosial dan pesan terbuka di akun TikTok-nya, Satria Arta menyampaikan penyesalan yang mendalam atas pilihannya bergabung dengan militer Rusia. Ia mengungkapkan:
"Mohon izin, Bapak. Saya ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” ujar Satria.
Satria juga menegaskan bahwa niat awalnya bukanlah untuk mengkhianati negara, melainkan hanya mencari nafkah. "Saya niatkan datang ke sini hanya untuk mencari nafkah. Wakafa Billahi, cukuplah Allah sebagai saksi,” tambahnya.
Lebih lanjut, Satria memohon kepada Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming, dan Menteri Luar Negeri agar membantu mengakhiri kontraknya dengan Rusia sehingga ia dapat kembali ke Indonesia.