Pencarian KMP Tunu Masuki Hari Kedelapan, Cuaca Masih Menjadi Kendala Besar

BANYUWANGI, vozpublica.id - Operasi pencarian terhadap para korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya telah memasuki hari kedelapan, Rabu (9/7/2025). Tim SAR gabungan masih terus berupaya maksimal di tengah kondisi cuaca buruk yang masih menyulitkan proses pencarian di perairan Selat Bali.
Cuaca di lokasi pencarian didominasi oleh awan tebal, angin kencang dengan kecepatan antara 4 hingga 25 knot, gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter, serta arus permukaan yang mencapai 2,4 meter per detik. Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi tim yang terlibat di lapangan.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno, yang bertindak sebagai SMC (SAR Mission Coordinator), menyampaikan bahwa unit pencarian bawah air (SRU under water) yang berada di bawah pengawasan Danguspurla Koarmada II telah melakukan observasi bawah laut meski cuaca masih tidak bersahabat.
Melanjutkan keterangan tersebut, Danguspurla Koarmada II dalam konferensi pers bersama SMC dan sejumlah pemangku kepentingan menjelaskan bahwa SRU under water pada hari ini telah menurunkan kamera bawah air hingga kedalaman 35 meter.
Tidak lama setelah mencapai kedalaman tersebut, kamera terbawa arus bawah laut. “Tapi sebelum hanyut, kita masih bisa monitor gambaran objek yang ada di bawah air, pada kedalaman 48 sampai 49 meter,” terang Danguspurla.
Hingga sore hari, pencarian di sektor selatan perairan oleh SRU laut dan pemantauan sepanjang garis pantai oleh SRU darat masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Di sisi lain, Polresta Banyuwangi bersama pemerintah daerah Banyuwangi terus memberikan layanan trauma healing setiap hari bagi keluarga korban yang hingga kini masih menunggu kabar di Posko Gabungan ASDP Ketapang.