Romadhoni, Petugas Kebersihan Sulap Sampah Plastik Jadi Harapan Baru Jakarta

Promosi untuk memperkenalkan hasil karyanya dilakukan Romadhoni secara sederhana lewat akun Instagram komunitas dan cerita dari mulut ke mulut.
“Kadang kita upload di Instagram @ups_cipayung, terus ada yang DM pesan lampu. Jadi nggak nyangka bisa sampai segitu,” Beberapa pesanan datang dari luar daerah, bahkan ada permintaan agar produk dipasarkan secara online.
“Kalau bisa berkembang, kenapa tidak? Tapi tujuan utama tetap edukasi,” katanya.
Meski usahanya perlahan sudah memperlihatkan hasil, Romadhoni sadar perjuangan masih panjang. Kesadaran warga memilah sampah masih rendah.
Dia berharap pemerintah menyediakan wadah khusus bagi inovasi seperti ini. “Biar lebih terarah, ada tempatnya. Karena di wilayah lain juga banyak yang bisa bikin kerajinan dari sampah. Kalau kita serius, sampah bisa bernilai. Bukan cuma masalah, tapi jadi solusi” ucapnya.
Jakarta, dengan penduduk lebih dari 10 juta, menghasilkan lebih dari 7.500 ton sampah per hari. Sekitar 14 persen di antaranya adalah plastik. Angka itu cukup untuk menutupi 60 kali luas lapangan sepak bola setiap hari.
Dalam konteks itu, gerakan kecil di Waduk Setu Cipayung terasa bagai setetes air di lautan. Romadhoni membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari satu orang, satu waduk, satu kreasi sederhana.
“Bagi saya, sampah itu bukan akhir, Justru dari sinilah sesuatu yang berharga bisa lahir” katanya sambil menatap waduk yang sudah bersih.
Romadhoni hanyalah seorang petugas kebersihan dengan seragam Oranye sederhana. Namun dibalik keringat dan bau sampah, ia adalah simbol perubahan. Keberaniannya berinovasi telah mengubah masalah lingkungan menjadi peluang. Semangatnya mengubah keresahan menjadi harapan.
Inovasi yang dilakukan Romadhoni bukan sekadar tentang bunga plastik atau lampu tidur. Ini tentang kesadaran kolektif, tentang edukasi anak-anak dan tentang gotong royong menjaga lingkungan.
Di tengah isu keprihatinan terhadap kebersihan lingkungan, cerita dari Waduk Setu Cipayung layak menjadi inspirasi nasional. Romadhoni sudah membuktikan, dari waduk kecil di pinggiran kota, cahaya perubahan itu telah menyala.
Editor: Kurnia Illahi