HUT RI ke-80, KAI Commuter Hadirkan Tarif Spesial Rp80

JAKARTA, vozpublica.id – Untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, KAI Commuter meluncurkan promo khusus dengan tarif hanya Rp80 bagi seluruh penumpang Commuter Line. VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyampaikan bahwa program tarif spesial ini berlaku pada tanggal 17 dan 18 Agustus 2025 dan bisa digunakan di semua rute Commuter Line wilayah Jabodetabek.
Joni menegaskan, program ini merupakan bentuk dukungan KAI Commuter terhadap kebijakan pemerintah sekaligus wujud apresiasi bagi masyarakat. Langkah ini juga menjadi komitmen perusahaan dalam menyediakan transportasi yang lebih terjangkau, aman, dan efisien untuk seluruh lapisan pengguna.
“Momentum HUT RI adalah kebanggaan bagi kita semua. Dengan tarif khusus 80 rupiah ini, kami berharap semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan Commuter Line, sekaligus berpartisipasi dalam semangat kemerdekaan,” jelas Joni di Jakarta, Sabtu (16/8/2025).
Berdasarkan proyeksi KAI Commuter, jumlah penumpang yang akan memanfaatkan tarif promo diperkirakan meningkat sekitar 5 persen dibandingkan hari Minggu biasa, dengan total mencapai 850 ribu pengguna. Lonjakan terbesar diprediksi terjadi di stasiun-stasiun pusat aktivitas perayaan HUT RI, seperti Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Tanah Abang.
Selain itu, arus transit juga diperkirakan naik 7 persen, dengan total sekitar 375 ribu orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 169 ribu pengguna diperkirakan melakukan transit di Stasiun Manggarai, sementara 106.104 lainnya di Stasiun Tanah Abang.
Untuk memastikan kelancaran perjalanan, KAI Commuter akan menjalankan pola operasi seperti hari kerja meski 17–18 Agustus 2025 jatuh pada libur. Jumlah perjalanan ditambah menjadi 1.063 perjalanan, meningkat dari jadwal normal hari libur yang hanya 1.030 perjalanan.
Selain menambah armada, KAI Commuter juga akan memperkuat layanan di lapangan dengan menambah petugas keamanan dan pelayanan di stasiun-stasiun utama maupun stasiun transit. Jika terjadi penumpukan, perusahaan juga akan memberlakukan sistem penyekatan serta mengatur antrean penumpang menuju peron.