Get vozpublica App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Ini Orasi Elon Musk di Demo Rusuh London Serukan Penggantian Pemerintah Inggris
Advertisement . Scroll to see content

Wow! Elon Musk Sebut Manusia Bisa Gerakkan Mouse Komputer dengan Pikiran usai Ditanami Chip Otak

Selasa, 20 Februari 2024 - 19:18:00 WIB
Wow! Elon Musk Sebut Manusia Bisa Gerakkan Mouse Komputer dengan Pikiran usai Ditanami Chip Otak
Elon Musk dan perusahaan startup Neuralink (ilustrasi). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, vozpublica.id - Pasien manusia pertama yang ditanamkan chip otak dari Neuralink tampaknya telah pulih sepenuhnya. Pasien tersebut bahkan mampu mengendalikan mouse komputer dengan menggunakan pikirannya. 

"Kemajuannya bagus, dan pasien tampaknya telah pulih sepenuhnya, dengan efek saraf yang kami sadari. Pasien mampu menggerakkan mouse di sekitar layar hanya dengan berpikir," kata pendiri Neuralink, Elon Musk, dalam acara Spaces di platform media sosial X, Senin (19/2/2024) malam waktu AS. 

Musk mengatakan, Neuralink kini berusaha mendapatkan klik tombol mouse sebanyak mungkin dari pasien itu. 

Sementara Neuralink belum membalas permintaan wartawan untuk penjelasan lebih lanjut terkait klaim Musk tersebut. Perusahaan startup itu berhasil menanamkan chip pada pasien manusia pertamanya bulan lalu, setelah menerima persetujuan dari otoritas kesehatan Amerika Serikat untuk perekrutan uji coba pada manusia pada September. 

Menurut Neuralink, penelitian mereka menggunakan robot untuk melakukan pembedahan dengan memasang implan antarmuka otak-komputer di wilayah otak yang mengontrol niat untuk bergerak. Tujuan awal riset tersebut adalah memungkinkan orang mengendalikan kursor komputer atau keyboard menggunakan pikiran mereka. 

Musk memang memiliki ambisi besar untuk Neuralink. Dia mengatakan, Neuralink akan memfasilitasi pemasangan perangkat chip secara bedah pada manusia untuk mengatasi masalah kesehatan seperti obesitas, autisme, depresi, dan skizofrenia. 

Neuralink, yang bernilai sekitar 5 miliar dolar AS tahun lalu, telah berulang kali menghadapi seruan pengawasan terkait protokol keamanannya. Bulan lalu, kantor berita Reuters melaporkan bahwa perusahaan tersebut didenda karena melanggar peraturan Departemen Perhubungan AS mengenai pergerakan bahan berbahaya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel vozpublica untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
vozpublica Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program vozpublica.id Network. Klik lebih lanjut