Orasi Anti-Islam Warnai Demo Rusuh di London, Sebut Muslim Musuh Eropa

LONDON, vozpublica.id - Demonstrasi kelompok sayap kanan di London, Inggris, pada Sabtu (13/9/2025) diisi dengan orasi-orasi provokatif dan menghasut kekerasan terhadap pemerintah maupun kelompok minoritas, termasuk imigran Muslim.
Unjuk rasa yang dimotori aktivis sayap kanan Tommy Robinson (Stephen Yaxley-Lennon) itu berlangsung ricuh, menyebabkan sedikitnya 26 polisi luka dan 25 demonstran ditangkap.
Beberapa panggung didirikan sebagai tempat orasi bagi para aktivis sayap kanan, bukan saja dari Inggris tapi juga luar negeri.
"Bukan hanya Inggris yang sedang diserbu. Bukan hanya Inggris yang sedang diperkosa, semua negara Barat menghadapi masalah yang sama: Invasi dan penggantian warga Eropa yang terencana dan terorganisir sedang terjadi," kata Robinson, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (15/9/2025).
Politisi Prancis Eric Zemmour menyuarakan pandangan yang sama dengan Robinson.
"Kita, dua negara, mengalami proses yang sama, yaitu perubahan besar-besaran masyarakat Eropa oleh orang-orang yang datang dari selatan dan berbudaya Muslim," ujarnya, mengutip teori konspirasi perubahan besar-besaran yang menyatakan orang kulit putih Eropa akan digeser oleh etnis lain.
Dia menambahkan, Inggris dan Prancis kini dijajah oleh negara yang dulu mereka jajah.
Politisi sayap kanan Belgia, Filip Dewinter, menyebut Islam sebagai musuh sejati bangsa Eropa.
"Harus jelas bahwa Islam adalah musuh sejati kita. Kita harus menyingkirkan Islam. Islam tidak pantas berada di Eropa, dan Islam tidak pantas berada di Inggris," ujarnya.