Waduh, Presiden Madagaskar Pecat Semua Menterinya karena Dianggap Berkinerja Buruk

ANTANANARIVO, vozpublica.id - Presiden Madagaskar Andry Rajoelina (44) memecat semua menterinya setelah mengkritik mereka soal kinerja. Keputusan ini diambil beberapa pekan setelah rencana pembunuhan terhadap Rajoelina terungkap.
Kantor kepresidenan, dalam pernyataan pada Rabu (11/8/2021) malam, tidak memberikan alasan secara terperinci soal alasan pemecatan tersebut. Namun beberapa hari lalu, Rajoelina mengatakan kinerja para menterinya di bawah standar.
"Seperti di tim sepak bola, Anda harus berubah ketika terjadi kegagalan dalam pemerintahan. Akan ada perubahan dan ini menyangkut mereka yang tidak melaksanakan tugas yang dipercayakan," kata Rajoelina, dalam pidato di televisi nasional pada Minggu, seperti dilaporkan kembali Reuters.
Seorang jaksa senior pekan lalu mengatakan Madagaskar telah menangkap 21 tersangka lagi, termasuk 12 personel militer, terkait percobaan pembunuhan Rajoelina serta upaya menggulingkan pemerintahannya. Enam orang, salah satunya warga Prancis, lebih dulu ditangkap bulan lalu karena dicurigai terlibat dalam makar tersebut.
Negara bekas jajahan Prancis berpenduduk 26 juta jiwa itu memiliki sejarah kekerasan dan ketidakstabilan politik. Rajoelina dilantik sebagai presiden pada 2019 setelah memenangkan pemilu yang diwarnai persaingan panas. Hasil pemilu diputuskan setelah keluar putusan pengadilan konstitusi terkait tuduhan kecurangan dari pesaingannya, Marc Ravalomanana.
Rajoelina naik ke tampuk kekuasaan Madagaskar pertama kali pada Maret 2009 setelah melakukan kudeta, saat itu dia menggulingkan Ravalomanana. Dia tetap memegang kendali sebagai kepala pemerintahan transisi hingga 2014.
Editor: Anton Suhartono